Review Film The Call of the Wild

Ini merupakan sumber kebingungan bagi saya mengapa pembuat film akan mengambil cerita klasik yang telah memikat pembaca, kadang-kadang selama berabad-abad, dan membuat "perbaikan" (baca: bodoh itu). Dan meskipun adaptasi terbaru dari kisah Jack London ini sama sekali tidak seburuk pelaku dalam hal ini seperti, katakanlah, The Three Musketeers 2011, London akan meminta memuat enam penembak dan pergi 'gunnin' untuk beberapa eksekutif Disney .

Tentu saja ini film the call of the wild adalah kisah London tentang 1903, tentang Buck, seekor anjing peliharaan yang sangat besar (di sini dimainkan oleh campuran Saint Bernard / CGI) yang dikenali dari California untuk dijual ke dealer kereta luncur anjing Yukon. Dengan sebagian kecil dari kebrutalan dan kekerasan buku itu, Buck berakhir sebagai bagian dari sebuah tim yang menarik kereta luncur surat, akhirnya berjuang untuk dan memenangkan tempat alpha. Terakhir, ia bersatu dengan seorang penjaga perbatasan bergerigi (Harrison Ford) sebelum mengindahkan (lihat judul) dan menemukan serigala batinnya.

Versi defanged Disney mengikuti alur cerita utama, tetapi membersihkannya secara signifikan, dan menambahkan bit tindakan tidak berguna yang tidak pernah ada dalam buku. Sebuah pelarian longsoran salju, penyelamatan danau es, penjahat yang menyeringai (begitu kartunnya dimainkan oleh Dan Stevens, saya berharap dia mulai memutar-mutar kumisnya). Meskipun Ford muncul terutama di sepertiga akhir film, ia mendasari semua pemalsuan ini untuk sementara waktu.

CGI sangat mengesankan tetapi tidak pernah mulus dalam trailer film online ini, dan perubahan nada terdengar menggelegar. Intinya, ini mengecewakan. Anak-anak kecil (dengan harga tiket) mungkin menyukainya, yang mungkin merupakan jawaban dari kebingungan di paragraf pertama.

 Trailer Film The Call of The Wild